TEMPO.CO, Jakarta - Penyidik Kepolisian Sektor Setiabudi dibantu Kepolisian Daerah Metro Jaya berhasil meringkus pelaku perampokan di dalam taksi yang terjadi di kawasan Kuningan dan SCBD, Jakarta Selatan, pada akhir November 2014.
Kepala Kepolisian Sektor Setiabudi Ajun Komisaris Besar Audie Latuheru mengatakan tersangka diburu dengan modal keterangan korban. Semula, penyidik akan menggunakan sketsa wajah pelaku untuk melakukan pencarian. "Sketsa wajah dipertimbangkan," ujarnya.(Baca: Ahok Berbagi Tip Aman Pakai Taksi)
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto mengatakan pemburuan tersangka lebih menggunakan keterangan korban yang mengatakan bahwa pelaku masih berusia muda. "Masih berdasarkan keterangan saksi korban," katanya kepada Tempo, Jumat, 5 Desember 2014. (Baca: Ahok Akan Cabut Izin Taksi Kriminal)
Selain itu, menurut data Polda Metro Jaya, modus perampokan di taksi ini mirip dengan modus 16 kasus sama yang terjadi pada 2013. "Kasusnya mirip sekali, jadi kami dalami lagi file-nya, apakah pelaku yang sudah ditahan sudah bebas dan merekrut orang baru," ujar Rikwanto.
Rikwanto menjelaskan, dari hasil penyelidikan sementara, taksi putih yang digunakan para pelaku untuk merampok bukan bagian dari armada perusahaan Express Group. "Penyidik sudah melakukan pengecekan langsung di pulnya, sopirnya ada dan taksinya juga ada. Jadi, bukan dari perusahan taksi Express," ujarnya. (Perampokan di Taksi, Begini Ciri Pelakunya)
Menurut dia, pada taksi Express yang asli terdapat pelat baja di bagian bagasi, sehingga orang yang berada di dalamnya tak dapat menembus jok belakang. "Korban yang mengalami kejadian di Kuningan sudah kami pertemukan dengan sopir dan taksinya. Dia bilang pelakunya muda, sedangkan ini sopirnya sudah tua," ujarnya. (Ciri-ciri Taksi Express Asli dan Palsu)
Adapun korban yang mengalami kejadian di SCBD belum dapat dipertemukan dengan sopir karena masih mengalami trauma. "Tapi dua sopir taksi sudah kami periksa, dan saat kejadian mereka tidak sedang berada di lokasi itu," katanya.
Selanjutnya: Dua Pelaku Tertangkap, Adakah Pelaku Lainnya?